Bernas.id – Setiap agama kendati pun selalu mengajarkan pentingnya berdoa dalam setiap harinya. Tentu hal ini tidaklah berbeda dengan agama Islam. Di dalam Islam juga diajarkan mengenai topik berdoa. Seperti halnya di dalam surah Al-Baqarah ayat 186:
?Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) maka katakanlah bahwa aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaknya mereka itu memenuhi segala perintah-Ku.?
Kemudian di dalam surah Al-A?raf ayat 55;
?Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan dengan suara lembut. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.?
Inilah beberapa ayat yang menjelaskan tentang pentingnya berdoa di dalam kehidupan sehari-hari. Berdoa itu sangatlah penting bagi setiap manusia, bahkan telah menjadi kebutuhan primer dalam setiap individu.
Dalam kitab Ihya? Ulumuddin terjemahannya menyebutkan ada beberapa adab berdoa yang patut kita ketahui dan dipraktikkan. Di antaranya ada sepuluh adab dalam berdoa, antara lain:
Pertama, memilih waktu-waktu mulia. Hendaknya kita berdoa pada waktu-waktu yang dimuliakan seperti halnya hari Arafah atau pada bulan Ramadhan, hari jum?at, atau pada saat seperempat malam.
Kedua, di saat berlangsungnya peristiwa mulia. Kita dianjurkan berdoa pada waktu-waktu yang dimuliakan. Yakni saat turun hujan, saat dilangsungkannya shalat fardhu, berdoa di antara azan dan iqamah.
Ketiga, menghadap kiblat. Seseorang yang berdoa hendaknya menghadap kiblat seraya mengangkat kedua telapak tangannya. Abu Darda? r.a pernah berkata, ?Angkatlah tangan-tangan kalian ini (untuk berdoa) sebelum ia terikat dengan belenggu.?
Keempat, melembuatkan suara. Hendaknya seseorang berdoa dengan suara yang lembut yakni suara antara berbisik dan mengeraskan suaranya. Allah berfirman di dalam Al-Quran surah Al-A?raf ayat 55,
?Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.?
Kelima, hendaknya tidak memaksakan kehendak untuk bersajak. Seseorang yang berdoa hendaknya tidak memaksakan kehendaknya untuk bersajak di dalam berdoa. Sejatinya seseorang itu berdoa dalam keadaan merendahkan diri, sedangkan pemaksaan diri seperti itu tidaklah patut baginya.
Keenam, merendahkan diri dan khusyuk. Seseorang berdoa hendaknya berdoa dengan tadharru? (berendah diri dan beriba-iba). Mana mungkin seseorang yang mengharapkan sesuatu tidak merendahkan diri, tentu tidak pantas jika seseorang yang mengharapkan sesuatu memiliki sikap angkuh dalam doanya.
Ketujuh, berdoa dengan perasaan yakin akan dikabulkan. Seseorang yang berdoa hendaknya memiliki rasa yakin akan terkabulnya doa.
Kedelapan, mendesakkan doa. Hendaklah seseorang berdoa dengan mendesakkan doanya dengan mengulang-ngulang doanya tiga kali. Ibn Mas?ud telah merawikan bahwa Rasulullah ketika berdoa, beliau mengulang-ulangnya tiga kali.
Kesembilan, memulai doa dengan membaca zikir. Salamah Ibn Al-Akwa pernah berkata, ?Tak pernah kulihat Rasulullah saw. berdoa, kecuali membaca zikir: Subhana rabbi Al-?Aliyy Al-A?la Al-Wahhab.?
Kesepuluh, pelbagai adab yang bersifat batiniah. Adab inilah yang paling penting yang meliputi batiniah. Seperti halnya tobat.
Inilah sepuluh adab dalam berdoa yang perlu dipelajari dan dipraktikkan dalam kehdupan sekarang. Lebih-lebih bagi seorang muslim, kita sangat dianjurkan untuk mempelajari cara berdoa dengan baik dan berusaha untuk menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berdoa yang kita lakukan adalah berinteraksi dengan Sang Pencipta. Apakah pantas seorang hamba tak beradab dalam berdoa, tentu tidak bukan. Lalu apalagi, ayo pelajari dan terapkan dari sekarang.