Bernas.id ? Bagi sebagian orang yang belum menikah pasti sudah terlalu sering mendapat pertanyaan ?Kapan nikah?? atau komentar ?Makanya nikah, jangan jomblo terus?. Menikah, memang menjadi perbincangan menarik yang terus dibicarakan setiap orang dan tidak ada habisnya.
Padahal tidak jarang pertanyaan atau komentar itu justru membuat para jomblo yang belum menikah baper akut. Atau bahkan lebih parahnya lagi sampai sakit hati. Sebagian orang berfikir bahwa belum menikahnya seseorang biasanya berasal dari diri orang itu sendiri. Padahal tidak semua penyebab itu berasal dari dirinya saja. Terkadang perkataan ?Makanya nikah, jangan jomblo terus? yang bertujuan untuk memotivasi justru tidak sampai pada tujuan tersebut. Malah tidak berdampak apapun, atau justru menyakiti hati orangnya. Seorang yang tidak kunjung menikah tidak membutuhkan kata-kata tersebut, yang dibutuhkan adalah doa. Oleh karena itu, ada penyebab lain yang mengakibatkan jomblo tidak kunjung menikah, yang terkadang tidak diketahui oleh orang lain. Apa saja? Inilah sebab tak terduga jomblo tak kunjung menikah.
Restu Orang Tua
Menikah bukan hanya dua orang saja yang disatukan, melainkan dua belah pihak keluarga. Oleh karena itu, sekuat apapun usaha dan keinginan untuk menikah jika restu belum didapatkan maka pernikahan itu belum akan terwujud. Bisa saja salah satu pihak dari orang tua saja yang tidak merestui atau bahkan keduanya.
Tidak adanya restu dari orang tua ini berasal dari berbagai macam sebab, bisa karena merasa kurang cocok atau bahkan karena beberapa faktor lain seperti sosial, ekonomi, atau bahkan perbedaan prinsip. Jika memang sang anak sudah menginginkan untuk menikah tetapi orang tua belum memberikan lampu hijau maka pernikahan yang diimpikan belum dapat terwujud. Jangan sampai tidak adanya restu ini menjadikan hubungan buruk antara orang tua dan anak ya!
Tradisi/Adat
Percaya atau tidak ternyata di zaman sekarang ini pernikahan juga masih dikaitkan dengan tradisi dan adat yang ada. Penyebab seseorang belum menikah juga bisa dikarenakan oleh perbedaan tradisi atau adat. Bagi orang Medan pernikahan beda marga dilarang bagi sebagian orang masih mengunakan adat yang demikian. Di Jawa sendiri pernikahan yang tidak cocok sesuai dengan petungan (hitungan) juga dilarang, bagi sebagian orang yang masih memakai tradisi itu. Tetapi bagi sebagian orang yang sudah tidak memakainya tradisi tersebut bukan menjadi patokan sebagai penghalang pelaksanaan pernikahan.
Sudah Tidak Bersemangat
Inilah sebab yang terakhir yang paling berbahaya. Banyaknya kendala dalam pencapaian untuk menikah, hal buruk yang timbul adalah tidak adanya lagi semangat. Jika perasaan pasrah saja, itu masih mending. Tetapi apabila lebih dari batas pasrah maka itu sudah termasuk keadaan yang berbahaya. Tidak ada semangat lagi untuk membangun sebuah rumah tangga ini tentu bisa dicarikan solusinya. Tetap berprasangka baik pada Tuhan dan terus berusaha.