Bernas.id ? Korea Utara (Korut) memang memiliki gaya pemerintahan yang amat tertutup. Namun hal tersebut tidak lantas membuat negara pimpinan Kim Jong Un tersebut menutup diri sama sekali dari perkembangan dunia luar. Kemajuan teknologi internet turut dimanfaatkan oleh Korut untuk mencari sumber pendapatan baru.
Menurut perusahaan keamanan dunia maya AlienVault, pihaknya menemukan sebuah piranti lunak mencurigakan yang menyusup ke dalam komputer para korbannya. Sesudah terpasang, piranti lunak tersebut akan mulai menambang mata uang virtual monero dan mengirimkannya ke Universitas Kim Il Sung di Korut.
Berdasarkan nilai tukarnya, monero merupakan mata uang virtual paling berharga ke-13 di dunia. Mata uang ini disebut-sebut lebih sulit dilacak ketimbang bitcoin. Seperti mata uang virtual lainnya, monero juga didapatkan melalui metode penambangan (mining). Penambangan mata uang virtual dilakukan dengan cara menyelesaikan serangkaian persamaan matematika yang rumit.
?Mata uang virtual bisa memberikan sokongan finansial kepada negara yang terkena sanksi ekonomi. Maka, bukan hal yang mengejutkan kalau universitas di Korut memberikan minat yang jelas terhadap mata uang virtual. Belum lama ini Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang mengundang pakar asing untuk mengajar mata uang virtual,? kata staf peneliti AlienVault melalui situs blognya.
Sebagai akibat dari rentetan uji coba peluncuran misil yang dilakukan oleh Korut, PBB menjatuhkan sanksi ekonomi kepada negara tetangga Korsel tersebut. Negara sekutu Korut semisal Tiongkok juga mulai membatasi pengiriman minyak mentah kepada Korut. Namun citra yang ditangkap satelit AS menunjukkan kalau Tiongkok masih menjual minyak dalam jumlah yang lebih banyak secara diam-diam lewat laut.