Bernas.id ? Jatuh cinta katanya berjuta rasanya, bagaimana dengan si melankolis? Ketika melankolis jatuh cinta mungkin akan berbeda dengan sanguinis jatuh cinta. Cara-caranya menyikapi perasaan yang muncul pun berbeda.
Manusia dengan kepribadian melankolis bisa disebut dengan manusia serba teratur, rapi, terjadwal dan tersusun sesuai pola. Jika kamu melihat seseorang yang ketika acara seminar selalu fokus, menganalisa, mempertimbangkan, serta mencatat detail konsep-konsep dan data-data, berarti orang itu adalah si melankolis.
Melankolis juga selalu mendapat predikat si ?sempurna? dari teman-temannya karena standar tinggi dan perfeksionisnya yang berlebihan. Namun, karena standarnya yang selalu tinggi, si melankolis akan sulit disenangkan. Hanya orang-orang yang paham yang bisa membuatnya senang dan bahagia.
Bagaimana jika si melankolis jatuh cinta? Mari kita pahami:
1. Sensitif
Si melankolis selalu sensitif, kadang prasangkanya teramat bisa menyiksa, menduga-duga sesuai dengan yang memenuhi isi otaknya. Apalagi yang berhubungan dengan orang yang membuatnya jatuh cinta, pasti malam-malamnya akan dipenuhi dengan dugaan-dugaan yang tidak mendasar.
?Jauhilah kalian dari kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa.? (QS. Al-Hujuraat: 12)
2. Perfeksionis
Kadang standarnya yang terlalu tinggi menuntut orang yang dia cintai juga harus sempurna. Padahal tidak ada yang benar-benar sempurna. Dan ini akan membuat orang yang dekat dengan si melankolis harus berhati-hati, dan sebisa mungkin meminimalisir kesalahan apa pun.
?Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.? (HR Bukhari dan Muslim)
3. Mudah murung
Ketidakyakinannya akan sesuatu membuat si melankolis mudah murung. Apalagi jika tidak yakin dengan orang yang dekat dengan dia. Walau dia hanya bisa memendam dan tidak bisa mengungkapkannya, tapi bisa terlihat pada sorot mata dan gerak-geriknya. Kadang sikap pesimisnya akan seseorang bisa membuatnya mudah murung. Padahal selalu ada sisi positif dari seseorang yang harus kita syukuri.
Katakanlah, ?Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.? (QS.Az-Zumar:53)
Apakah siap membuat jauh cinta si melankolis, dengan segala keruwetan isi hati dan pikirannya?
Berarti harus siap dengan semua keteraturan agar bisa saling menyempurnakan.