Bernas.id ? Sebagai rasa sayang terhadap anak, terkadang orang tua melakukan apapun untuk anak yang sekiranya baik menurutnya. Orang tua akan merasa lebih tahu apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh anak dan apa saja yang dilarang atau tidak boleh dilakukan oleh anak. Bukan tanpa alasan, orang tua melakukan hal itu karena merasa lebih berpengalaman dan mengetahui tentang keadaan dalam hidup yang akan dihadapi oleh anak. Rasa khawatir orang tua terhadap anak yang berlebihan terkadang membuat anak merasa terbatasi dalam melakukan segala hal. Kekhawatiran yang tidak terkendali itulah kadang menjadikan orang tua terkesan otoriter tidak mau berdiskusi dengan anak. Akhirnya, anak menjadi merasa terkekang. Inilah akibatnya jika terlalu mengekang anak:
Berbohong Atau Tidak Jujur
Apapun yang dilakukan oleh anak selalu dilarang oleh orang tua sampai merasa terbatasi segala kegiatan dan geraknya akan menjadikan anak mencoba untuk berbohong. Awalnya anak akan sembunyi-sembunyi untuk melakukan sesuatu karena apabila meminta izin terlebih dahulu pada orang tua tidak diizinkan. Hal inilah awal mulanya ketidakjujuran pada anak tumbuh. Tentunya kebiasaan ini jika berlangsung terus-menerus tidak akan baik pada hubungan anak dan orang tua. Komunikasi yang baik antara anak dan orang tua merupakan kunci utama dalam sebuah keluarga.
Tidak Terbuka
Komunikasi yang baik juga menjadikan anak mampu terbuka pada orang tua, sebaliknya jika orang tua terkesan mengekang anak maka anak akan bersifat tertutup pada orang tua dan terkesan sembunyi-sembunyi. Oleh karena itu, akibat lain dari sifat orang tua yang mengekang anak akan menjadikan anak tidak terbuka pada orang tua. Bersifat tertutup dalam segala hal. Sifat tertutup dan tidak terbuka ini nantinya akan menjadi bom yang akan meletus sewaktu-waktu. Oleh karena itu, komunikasi harus diperbaiki. Diskusikan segala sesuatu yang sekiranya mengganjal dalam keluarga.
Tertekan
Akibat lain yang akan timbul adalah rasa tertekan pada anak karena sikap mengekang yang dilakukan oleh orang tua. Perasaan tertekan akan timbul saat orang tua selalu menyuruh dan melarang apapun yang dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan dampak yang akan diterima oleh anak. Akibat lain yang ditimbulkan karena merasa tertekan adalah pada kondisi psikologi anak. Perkembangannya dan cara pandangnya terhadap orang tua. Anak merasa tidak nyaman dan tidak percaya pada orang tua. Bahkan anak tidak akan bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Tidak Menjadi Diri Sendiri
Menjadi diri sendiri merupakan hal yang sangat berpengaruh pada masa depan anak. Bagaimana jadinya apabila anak tidak bisa menjadi diri sendiri. Tentunya hal yang pasti akan terjadi adalah tidak bahagia. Hal itu timbul karena adanya kekangan dari orang tua. Anak berjalan di jalur yang orang tua inginkan dan menjalani kehidupan lain dalam dirinya. Dukungan orang tua pada keinginan dan harapannya tidak terwujud, akhirnya anak menjalankan peran yang diinginkan orang tua. Tentunya hanya menjalani sekenanya saja, bahkan bisa saja tidak ada semangat dan greget untuk melakukan suatu hal yang benar-benar diimpikannya.
Komunikasi memang kunci utama dalam suatu hubungan orang tua dan anaknya. Anak merupakan suatu anugerah bagi orang tua meskipun terkadang sifat dan karakternya bermacam-macam tidak sesuai dengan kehendak dan angan-angan orang tua. Sebagai orang tua tentunya mampu menempatkan peran secara tepat sebagai pendukung dan penasehat anak.