Bernas.id ? Indonesia merupakan Negeri dengan berbagai suku, budaya dan bahasa. Ragam itu menghasilkan beraneka rupa bentuk rumah adat, baju khas bahkan makanan di masing-masing daerah tertentu.
Tape merupakan salah satu makanan khas yang hanya dapat ditemukan di Indonesia. Makanan ini dibuat dengan cara memfermentasikan sebuah bahan makanan yang telah ditambahkan ragi, lalu didiamkan selama beberapa hari untuk menghasilkan rasa tape yang sedap. Selain dimakan langsung, tape bisa dikreasikan menjadi berbagai macam kudapan seperti cake, kue, es dan lain sebagainya.
Dengan cita rasa tape yang menggoda, menjadikan para ibu hamil juga terkadang mengidamkan untuk mencicipi makanan tersebut. Namun, benarkah ibu hamil tidak boleh makan tape? Jika boleh, pada usia kehamilan berapa dan porsi sebanyak apakah yang aman bagi ibu hamil untuk memakan tape?
Tape memiliki berbagai macam kandungan, mulai kandungan bermanfaat antara lain adalah vitamin B1, yang diperlukan oleh sistem saraf, sel otot dan sistem pencernaan dan vitamin B12 yang dapat mencegah terjadinya anemia. Tape dapat digolongkan sebagai sumber probiotik karena mengandung bakteri baik dan aman dikonsumsi. Tape mengandung banyak bakteri asam laktat, sehingga sangat baik untuk pencernaan manusia. Keutamaan tape yang lain adalah kemampuannya mereduksi zat aflatoksin (toksin yang dihasilkan oleh Aspergillus Flavus). Aflatoksin ini biasanya dapat ditemui pada sumber makanan seperti kecap.
Melihat begitu banyak manfaat tape, bukan berarti saat memakannya tidak ada risiko bagi ibu hamil untuk mengonsumsinya. Risikonya cukup banyak, lho. Yuk, kita simak.
Adanya risiko Feotal Alcohol spectrum Disorder (FASD)
Proses fermentasi pada tape menghasilkan senyawa alkohol meski dalam jumlah kecil. Jika ibu hamil mengonsumsi tape, dikhawatirkan janin yang ada dalam kandungan mengalami cacat, terganggu perkembangannya bahkan bisa mengakibatkan keguguran. Selain FASD, bayi atau anak yang lahir nanti bisa saja mengalami Attention Deficit Hyperactive (ADH) Disorder, yakni terganggunya konsentrasi anak, terlalu hyperaktif atau tidak bisa diam.
Rawan terjadi kerusakan hati
Janin yang ada dalam kandungan masih belum mampu menyaring kadar alkohol yang masuk melalui plasenta berapa pun kadarnya. Hal ini dapat memengaruhi kinerja hati pada bayi. Selain itu, hal ini juga membuat bayi rentan terkena penyakit kuning karena mudahnya toksoplasma berkembang biak.
Selain efek pada bayi, sang Ibu juga akan mengalami rasa ketidaknyamanan pada tubuhnya. Yakni merasa begah, mual bahkan muntah atau yang disebut dengan hypermesis. Tape juga dapat memungkinkan ibu hamil terkena diabetes karena kandungan gula dan karbohidrat pada tape terbilang cukup tinggi.
Wow, ternyata efek buruk dari memakan tape cukup banyak ya, Bunda. Lebih baik rasa ngidam makan tape ditahan dulu. Jika benar-benar tidak sanggup, makanlah dalam porsi kecil demi kesehatan janin dan Ibunya.