Bernas.id – Perselisihan internal dalam sebuah Partai Politik merupakan hal yang biasa terjadi. Terlebih jika di dalam ruang lingkup Partai tersebut memiliki perbedaan pendapat dalam berbagai hal. Namun, perselisihan yang terjadi di Partai Hanura begitu fatal.
Hal ini berawal dengan tindakan OSO yang telah meminta sejumlah ?Mahar? dari beberapa Kepala Daerah yang ingin maju ke kursi PILKADA. Uang tersebut kemudian dikirimkan ke Perusahaan Sekuritas milik OSO, hingga akhirnya kubu Sarifuddin Sudding memutuskan untuk memecat Oesman Sapta Odang (OSO) dari jabatan Ketua Umum di Partai Hanura.
Menanggapi hal ini, sang Pendiri Hanura Wiranto mengaku tidak memihak kubu manapun. Baik itu kubu Manhattan (OSO) maupun Kubu Ambhara (Sudding). Beliau berharap hal ini dapat diselesaikan oleh kedua pihak yang berseteru. Lagipula semua sudah ada prosedur yang tertera dalam AD/RT, sehingga apa pun yang terjadi di dalam Partai seharusnya dapat diselesaikan berdasarkan peraturan yang ada.
Wiranto merupakan Ketua Dewan Pembina Hanura yang juga mantan ketua umum partai Hanura. Ia tentu menyayangkan perselisihan yang telah memecah belah Partai. Menurutnya ini terjadi karena Leadership yang perlu diperbaiki dan ketidakpuasan kader terhadap kepemimpinan yang telah berjalan.
Meski begitu, Wiranto tidak ingin membuka mulut soal pertemuannya dengan kedua belah pihak. Ia hanya mengatakan bahwa perselihan tersebut akan segera diselesaikan, mengingat Partai Hanura harus berbenah dan mempersiapkan diri menghadapi Pilkada serentak tahun 2018 dan adanya Pilpres 2019.