Bernas.id – Buku ini berkisah tentang seorang gadis yatim piatu yang salah diadposi oleh pasangan Matthew dan Marilla Cuthberth. Pasangan ini tadinya menginginkan seorang anak laki-laki. Anak laki-laki tersebut akan diperbantukan mengurus peternakan milik pasangan Cuthberth. Mereka bicara kepada Mrs.Spencer, kemudian meminta Mrs. Spencer untuk membawakan mereka seorang anak laki-laki dari panti asuhan asylum. Mrs. Spencer yang salah menerima pesan membawakan Anne Shirley, seorang gadis kecil, penuh imajinasi dan senang sekali berbicara. Matthew dan Marilla akhirnya iba dan kemudian menerima Anne di rumah Green Gables.
Baca juga: 51 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku 2021
Anne digambarkan sebagai anak yang penuh imajinasi. Ada banyak hal yang dapat membangkitkan imajinasi Anne. Dari sebuah jalan yang penuh pohon mapel, bayangan matahari yang menyinari daun-daun, sampai sungai yang mengalir di dekat pekarangan tetangganya. Sangat sering Anne menjadi tidak fokus dengan pekerjaannya dan berimajinasi. Imajinasi ini yang membuat dirinya cepat merasa senang dan cepat merasa sedih. Anne juga seringkali lupa waktu. Hal ini membuat Marilla kewalahan karena Anne sering sekali melakukan kesalahan dan mengalami kecelakaan.
Seiring dengan waktu Anne mulai dapat mengarahkan imajinasinya kepada hal-hal yang positif. Ia senang sekali membaca dan membuat cerita imajinatif. Ketika berusia 13 tahun, Anne, Diana, dan teman-teman dekatnya membuat Klub Bercerita. Di sana Anne dan teman-temannya membuat cerita imajinatif bersama, menuliskannya, bahkan memBaca juga: Teks Eksplanasi Adalah Kalimat Penjelasan, Benarkah? Ini Pengertian dan Ciri-cirinya!bawakannya dalam sebuah adegan drama. Anne kini menjadi gadis yang tumbuh dengan cerdas, senang membantu, dan selalu ceria. Matthew dan Marilla kini jatuh cinta kepada gadis kecil tersebut.
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Teks Persuasif Sesuai Jenis dan Strukturnya?
Kisah Anne of Green Gables karangan Lucy Maud Montgomery, memberikan pelajaran bagi kita tentang pentingnya imajinasi dalam dunia anak-anak. Sifat Anne yang selalu mengambil hal positif dalam setiap kejadian negatif yang dialaminya merupakan contoh teladan. Kesukaan Anne dalam dunia membaca ternyata mengantarkannya ke dunia menulis imajinatif.
Potensi anak, sekecil apapun itu dimata kita dapat menjadi sesuatu yang besar. Dengan mengembangkan potensi anak dan membiarkannya tumbuh secara natural, maka anak akan menemukan kondisi akhir terbaiknya.
Baca juga: Teks Eksplanasi Adalah Kalimat Penjelasan, Benarkah? Ini Pengertian dan Ciri-cirinya!