Bernas.id – Ketika semua bidang usaha mengedepankan pemasukan lebih banyak dengan tingginya kinerja dan terkadang lupa akan ketentuan yang telah Allah berikan. Perusahaan yang berpusat di Yogyakarta ini, memiliki konsep usaha yang berbeda. Budaya kerja islami menjadi utama yang digunakan dalam sistem kerja Smart Techno Center. Kerja adalah bentuk ibadah, menjadi prinsip kuat sehingga lingkungan kerja dikondisikan untuk mendukungnya. Nilai-nilai islam yang dipraktekkan dalam perusaahan ini antara lain, menjadikan kerja sebagai ibadah yang harus dilakukan dengan tuntas dan sebaik-baiknya, meyakini rezeki di tangan Allah dan kerja adalah ikhtiar, disiplin, mempererat ukhuwah/ kesolidan tim, kebugaran menjadi budaya klien dan rekan sejawat.
Sistem syariah tersebut dituangkan sebagian dalam komitmen kerja karyawan, dan sebagian lagi direalisasikan menjadi budaya kerja yang tidak tertulis. Komitmen kerja yang ditentukan perusahaan yaitu:
- Sholat Dhuha untuk membentuk keyakinan bahwa rezeki itu di tangan Allah dan kerja merupakan bentuk dari ikhtiar.
- Sholat berjamaah di masjid menjadi upaya untuk mempererat kesolidan serta menumbuhkan kedisiplinan.
- Belum pulang sebelum pekerjaan selesai, harapannya agar membentuk bahwa ibadah harus dilakukan dengan sebaik-baikya sampai tuntas
- Tilawah 1 juz sehari dengan teknis dibagi kepada sejumlah karayawannnya, sehingga dengan ini akan membentuk komitmen dengan amanahnya serta melatih kerjasama
- Sudah siap untuk bekerja tepat pukul 08.00 dengan 15 menit sebelumnya telah sampai di perusahaan dan melakukan tilawah serta sholat dhuha.
Terdapat budaya kerja Smart Techno Center yang tidak tertulis, meliputi kewajiban menutup aurat sehingga perempuan diwajibkan mengenakan kerudung, riyadhoh/ olahraga futsal bagi laki-laki untuk menjaga kesehatan fisik, memuliakan tamu dalam bentuk service excellent bagi konsumen, jujur dan transparan kiatannya keuangan serta mengembangkan kompetisi karyawan melalui pelatihan maupun training.
Untuk mensiasati kendala dalam menanamkan karakter kepada tim Smart Techno Group, mereka merutinkan kebiasaan dengan melakukan setiap hari. Pada awalnya, ada yang merasa berat atau terlewat untuk menyelesaikan tilawah maupun sholat dhuha. Sehingga perusahaan membuat sistem checklist agar supervisor atau antar mereka bisa saling mengingatkan komitmen yang telah dibuat dan ditandatangani bersama. Selain itu, perusahaan ini menetapkan 10% untuk berbagi. Hal tersebut untuk membentuk jiwa sosial serta sebagai upaya pembiasaan diri agar selalu menganggarkan sedekah.
Dalam masa adaptasi satu-dua bulan, tim dari Smart Techno Center ini telah dapat mengikuti ritme dan komitmen yang berjalan di perusahaan. Percepatan ini dapat terlaksana karena pada saat seleksi awal dan wawancara telah disampaikan tentang kultur kerja perusahaan. Selain kegiatan pembiasaan dalam amalan, perusahaan ini juga membuat pelarangan berboncengan perempuan dengan laki-laki.
Perusahaan ini melayani kebutuhan perlengkapan masjid, dengan sebaran customer dari Sabang sampai Merauke berjumlah 2500 yang berdiri sejak 2012. Perusahaan ini berkomitmen untuk membangun religius company, walau tanpa tagline tertulis. Semua diwujudkan dalam bentuk kultur perusahaan. Pendanaan awal dari modal sendiri, sehingga hal ini meminimalisir kemungkinan adanya riba di dalamnya. Sehingga mereka berkomitmen untuk bebas dari riba dalam sistem keuangan.