Bernas.id – Bagi mahasiswa, menyelesaikan tugas akhir skripsi guna mencapai gelar sarjana memang dirasa menjadi momok tersendiri. Tidak jarang tugas akhir yang bisa diselesaikan selama satu semester ini terkadang molor bahkan tertunda-tunda. Faktor penyebabnya pun bermacam-macam, lebih fatalnya lagi skripsi yang tidak terselesaikan sampai menyebabkan ter-DO (drop out). Beberapa hal ini faktor yang mungkin bisa menyebabkan skripsi mahasiswa tidak terselesaikan:
Bekerja
Satu hal ini memang sering dilakukan oleh mahasiswa, bahkan banyak yang menawarkan pekerjaan paruh waktu atau part time. Bagi yang merasa sudah tidak sabar, akhirnya banyak mahasiswa yang memutuskan untuk bekerja. Kasus lain terkadang mahasiswa memilih bekerja karena masalah biaya, untuk mencukupi kebutuhan biaya kuliah.
Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya
Menikah
Kuliah bukan menjadi alasan sebagai penghalang untuk menikah, bagi sebagian mahasiswa. Oleh karena itu, banyak pula mahasiswa yang menikah sebelum menyelesaikan skripsinya. Meskipun banyak juga mahasiswa yang mampu menyelesaikan skripsi dengan statusnya yang sudah menikah, namun tidak jarang pula skripsi tertunda, atau bahkan tidak terselesaikan sama sekali.
Management waktu yang baik dibutuhkan agar keduanya bisa berjalan beriringan. Disadari atau tidak, hidup sendiri dengan status menikah berbeda. Baik laki-laki maupun perempuan, apalagi jika dalam pernikahan sudah dikaruniai buah hati. Khususnya bagi wanita hal ini akan sangat menunda penyelesaian tugas akhir kuliah.
Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia
Kurang Motivasi
Ketika mengerjakan skripsi cobaan memang seringkali datang, dosen yang sulit untuk ditemui, atau bahkan materi skripsi yang cukup sulit diperoleh. Sehingga motivasinya menurun. Motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan skripsi dan menghadapi hal-hal yang demikian memang sangat dibutuhkan. Kuncinya adalah terus gigih dan pantang menyerah, tinggal selangkah lagi, kok! Mahasiswa yang kurang motivasi terkadang tidak bertanggung jawab dan mudah menyerah ketika menghadapi banyak kesulitan yang dihadapi. Akhirnya skripsi terbengkalai dan tidak terselesaikan. Kuliah yang sudah dilalui selama beberapa tahun terakhir akan sia-sia jika skripsi tidak selesai, gelar dan ijazah tidak diperoleh, dan waktu yang sudah berlalu akan sia-sia belaka.
Baca juga: 13 Universitas Jurusan Akuntansi Terbaik Indonesia dan Luar Negeri
Terkendala Biaya
Skripsi memang membutuhkan biaya yang lebih, untuk mencetak kertas yang seringkali kena corat-coret dosen, biaya penelitian, bahkan biaya untuk membeli buku. Ketika skripsi memang butuh ekstra waktu dan biaya khusus. Jika tidak ingin terbelit biaya yang membengkak ketika skripsi, maka pilihlah judul skripsi yang cukup sederhana! Ukur diri sendiri kemampuan pada bidang apa saja. Jangan sampai biaya menjadikan kendala terbesar tidak terselesaikannya skripsi. Konsultasi terlebih dahulu pada kakak tingkat dan beberapa dosen.
Baca juga: Inilah 6 Sertifikasi Akuntansi Bagi Profesi Akuntan di Indonesia
Dosen Meninggal atau Pergi ke Luar Negeri
Selain faktor pada diri sendiri yang berpengaruh pada skripsi, faktor terpenting lainnya yang sangat berpengaruh pada skripsi adalah dosen. Sesuatu yang terjadi pada dosen juga bisa menyebabkan lancar atau tidaknya skripsi yang sedang dikerjakan. Pada suatu kasus, pernah ada dosen pembimbing skripsi yang meninggal karena faktor usia. Akhirnya skripsi yang sudah di tengah jalan tidak terselesaikan. Masih mending jika dosen hanya keluar negeri, karena hanya akan tertunda beberapa bulan saja paling lama.
Baca juga: 14 Universitas Jurusan Teknik Informatika Terbaik di Indonesia