Bernas.id – Dunia pendidikan mengalami perubahan yang signifikan dalam kurun waktu 10 tahun belakangan. Berkembangnya dunia teknologi mempengaruhi akses informasi dan cara komunikasi. Informasi dari internet sedemikian derasnya hingga kita kesulitan dalam memilahnya. Begitu pula dengan komunikasi. Komunikasi melalui media sosial menjadi sesuatu yang lazim. Kenyataan ini membuat para pendidik merumuskan kembali konsep belajar di masa depan.
Konsep belajar di masa depan memerlukan banyak fleksibilitas pilihan proses belajar sampai ujian. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber. Guru harus bisa menjadi fasilitator dan teman belajar siswa. Tugas dapat diberikan dalam bentuk yang bermacam-macam selama kompetensi dasar tercapai. Contoh dalam tugas membuat puisi: seorang siswa dapat memilih proyek musikalisasi puisi, tulisan tentang analisis puisi, membuat dan mengunggah puisi yang disertai ilustrasi, sampai membacakan puisi di radio sekolah. Tugas pun bisa disampaikan melalui surel atau youtube. Tugas dapat disimpan di google drive dan diedit langsung oleh guru. Semakin banyaknya pengetahuan baru dari internet membuat guru harus menjadi mahluk pembelajar seumur hidup. Cara belajar ini memerlukan perubahan pada faktor pendukung pelajaran di antaranya fasilitas sekolah seperti ruang kelas.
Revolusi belajar ini juga sangat menentukan bagaimana penataan kelas di masa depan. Kelas masa depan bukan berarti kelas yang harus dipenuhi perangkat teknologi canggih. Betul jika teknologi memegang peranan penting, namun teknologi bukan satu-satunya unsur penentu kelas masa depan. Kata kuncinya adalah 'fleksibilitas'. Kelas yang memungkinan siswa bergerak dengan bebas, dari pekerjaan kelompok ke pekerjaan individu. Perabot dibuat dengan konsep mudah dipindah. Kelas yang memberikan ruang untuk siswa memajang karyanya dan saling mengomunikasikan karya mereka. Kelas yang berpindah-pindah (moving class), dari suatu ruangan ke ruangan yang lain. Dari lapangan futsal, selasar, perpustakaan, masjid, sampai kembali ke ruang kelas sendiri. Kelas yang hijau, yang memungkinkan siswanya belajar langsung dari lingkungan alami.
Kelas masa depan bukanlah kelas yang penuh dengan teknologi canggih. Kelas ini dapat menguatkan kreativitas, kolaborasi, ketrampilan berpikir kritis, dan kerjasama. Untuk mewujudkan kelas masa depan dibutuhkan guru masa depan. Yang tanggap terhadap perubahan dan tantangan masa depan.
Sumber : https://elearningindustry.com