Bernas.id – Pelajaran Musik. Apa yang Anda bayangkan? Pelajaran yang penuh dengan latihan olah vokal, bunyi-bunyi pianika dan suling, dan persiapan paduan suara untuk pentas. Singkatnya semua aktivitas pada pelajaran musik sangat kental dengan aktivitas otak kanan. Strategi pembelajaran kreatif guru yang diterapkan biasanya adalah strategi demonstrasi. Benarkah hanya strategi itu yang dapat dimanfaatkan? Apakah musik bisa dikaitkan dengan otak kiri? Dapatkah kita melakukan analisa terhadap musik?
Dalam strategi Multiple Intelligence ada salah satu strategi yang dinamakan Action Research. Pada Action Research dasarnya mencakup langkah-langkah, berikut.
1. Hipotesa
2. Pengumpulan Data
3. Analisa Masalah
4. Kesimpulan
Dari kesimpulan tersebut ada pertanyaan di akhir pelajaran yang mampu dijawab siswa. Strategi ini dapat dilakukan dari level SD sampai SMA. Berikut adalah contoh-contoh strategi Action Research yang diaplikasikan dalam pelajaran musik.
Analisa Lirik Musik
Guru memunculkan sebuah hipotesa bahwa grup band atau penyanyi di era tahun 2000-an mempunyai lirik lagu yang sederhana dalam tata bahasa Indonesia, dibanding grup band penyanyi tahun 1990-an. Tidak ada makna-makna implisit dari lagu. Semuanya sederhana, lugas, dan transparan.
Guru membimbing murid untuk mencari data grup band favorit di era 1990-an sampai penghujung tahun 2000-an. Beberapa grup band itu diantaranya KLA Project, Kahitna, Dewa 19, dan Padi. Coba bandingkan lirik lagunya dengan lirik lagu Band tahun 2000-an. Simak lirik lagu yang dinyanyikan Katon Bagaskara di bawah ini.
Saujana….samudera membentang sambut langkahku …
Mungkinkah merapat kesana … Lalu aku bangun istana ?
Lagu yang penuh makna terselubung. Bandingkan dengan lagu yang populer di saat ini. Setelah mendapat data dan melakukan analisa, lalu murid dapat mengambil kesimpulan.
Analisa Teknologi Musik
Hipotesa bahwa musik tahun 1980-an sarat dengan penggunaan syntesizer dan ini berulang di pertengahan tahun 1990-an.
Data bisa diambil dari lagu-lagu tahun 1980-an yang populer seperti Forever Young ? Alphaville. Dan perbandingannya dengan musik Chemical Brothers, lagu Craig David atau era musik alternatif di pertengahan tahun 1990-an.
Analisa Video Klip
Hipotesa guru, dengan membaiknya pembuatan video klip di pertengahan tahun 1990-an di Indonesia, membangkitkan keinginan warga Indonesia untuk mendengarkan musik Indonesia lebih banyak dibanding era awal tahun 1990-an. Data dapat diambil dari munculnya sutradara video klip berbakat yaitu Rizal Mantovani. Dengan kreasinya, ia membuat video klip dalam negeri dengan teknik yang tidak kalah dengan video klip buatan asing. Mulailah semua penyanyi ?mendandani? musiknya dengan video klip garapan sutradara berbakat ini. Lambat laun industri musik di Indonesia kian laris.
Strategi ini juga dilengkapi dengan strategi interview dan grafik. Interview beberapa guru, dan orang tua. Siapa grup band atau penyanyi yang menjadi favorit di era awal 1990-an? Sejak kapan mulai tertarik melihat musik Indonesia? Apakah suka dengan musiknya atau suka dengan video klipnya? Nanti murid dapat membuat grafik sederhana dan meramalkan kemungkinan hubungan antara bangkitnya musik Indonesia dengan pembuatan video klip berkualitas.