Bernas.id ? Tarik tambang ibarat perlombaan yang wajib diselenggarakan dalam acara-acara outbound. Cara bermainnya yang sederhana dan menuntut kekompakan tim menjadikan olah raga ini sangat sering dimainkan dalam acara-acara yang dilangsungkan di luar ruangan.
Pemenang tarik tambang ditentukan dengan cara melihat sisi mana yang berhasil menarik sisi lawannya hingga melintasi garis batas yang ada di tengah-tengah arena. Jika tarik tambang dilakukan di luar angkasa, mungkinkah metode permainan macam itu tetap bisa dilakukan?
Eksperimen macam itu ternyata pernah dilakukan oleh sepasang astronot pada tahun 2009 silam. Koichi Wakata dan Robert Thirsk adalah dua astronot yang melakukan eksperimen tersebut. Mereka melakukan tarik tambang saat sedang berada di stasiun luar angkasa ISS.
Saat melakukan eksperimen tarik tambang, Wakata dan Thirsk menggunakan handuk alih-alih tali tambang. Mereka juga merekam eksperimen yang mereka lakukan supaya bisa disaksikan oleh publik. Hasilnya cukup jenaka. Saat keduanya saling menarik handuk, keduanya malah mendekat satu sama lain sebelum kemudian bertabrakan.
Menurut juru bicara NASA Daniel huot, fenomena aneh itu terjadi karena adanya hukum gerak ketiga Newton. Berdasarkan hukum tersebut, setiap aksi akan menghasilkan reaksi yang berlawanan dan berkekuatan setara.
Saat sedang berada di permukaan bumi, normalnya orang yang berhasil memenangkan tarik tambang adalah orang dengan bobot dan kekuatan tarikan yang lebih besar. Namun di luar angkasa, pelaku tarik tambang justru malah mendekat satu sama lain karena tidak ada gravitasi yang menahan mereka di tempat.