JAKARTA, Bernas.id – Setelah rusunami Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, kini giliran rusunam Stasiun Pasar Senen diresmikan.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendukung program pemerintah mewujudkan sejuta rumah di tahun 2017 ini. Untuk itu, kali ini dua BUMN yakni PT KAI (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk melakukan sinergi membangun kawasan di Stasiun Pasar Senen.
Adapun pembangunan ini untuk hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan stasiun kereta api. Sinergi kedua BUMN ini menghabiskan anggaran sekitar Rp500 miliar.
Rini Soemarno, Menteri BUMN Rini mengungkapkan, ini adalah stasiun ketiga yang dibangun menjadi hunian dengan konsep TOD. Sebab sebelumnya, ia juga telah melakukan ground breaking di stasiun Tanjung Barat dan stasiun Pondok Cina.
Namun, Rini menyebut untuk TOD di stasiun Pondok Cina dan Stasiun Senen, bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (BPR) diberi keistimewaan. Diantaranya harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat MBR.
“Jadi Pondok Cina dan di sini sama. Untuk MBR spesial. Kalau MBR harus harga spesial, bahwa untuk MBR Rp7 juta per meter. Luas nya 32 meter persegi (m2) sehingga dikalkulasi jadi Rp224 juta,” papar Rini di acara Grounbreaking Ceremony Transit Oriented Development (TOD) Pasar Senen, Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Lebih lanjut Rini mengatakan, harga diberikan spesial untuk kedua stasiun ini, dikarenakan saat melakukan Ground Breaking pertama di stasiun Tanjung Barat banyak masyarakat yang berminat. Oleh sebab itu ia kembali memberikan perintah kepada anak usahanya untuk membangun lebih banyak hunian yang terjangkau.
“Setelah kita hitung kembali, kebutuhan hunian untuk MBR sangat tinggi. Kami mendukung juga, kami meminta terus ke KAI bekerja sama dengan karya-karya kita. Kalau di Pondok Cina dengan Perumnas, sekarang WIKA langsung dengan KAI,” tutupnya.