Bernas.id ? Uni Soviet memang sudah lama runtuh. Namun jejak yang ditinggalkannya masih dapat dijumpai hingga sekarang di sejumlah negara pecahannya. Kalau untuk negara Kazakhstan, conton peninggalan dari Uni Soviet tersebut adalah digunakannya aksara Cyrillic ? aksara khas Eropa Timur ? sebagai aksara untuk komunikasi sehari-hari.
Namun hal tersebut nampaknya tidak bakal berlangsung lebih lama lagi. Pasalnya Presiden Kazakhstan baru saja menandatangani dekrit yang menetapkan kalau sekarang aksara resmi yang berlaku di Kazakhstan adalah aksara Latin.
Proses penggantian aksara ini sendiri akan dilakukan secara bertahap. Untuk mewujudkan dekrit ini, pemerintah Kazakhstan akan mendirikan sebuah komisi untuk menangani masalah perubahan aksara. Diharapkan pada tahun 2025 mendatang, seluruh publikasi di Kazakhstan sudah menggunakan bahasa Latin.
?Ini bukanlah sesuatu yang kami lakukan secara terburu-buru. Kami mempelajari pengalaman tetangga dan negara lain.Uzbekistan dan Azerbaijan sudah melakukannya terlebih dahulu,? kata Karlygash Kabdulova dari Universitas Abylai Khan. ?Tentu saja kami menerima semua pendapat yang masuk dan mendiskusikannya dengan rinci.?
Kazakhstan menggunakan Kazakh sebagai bahasa utamanya. Sejak tahun 1940, komunikasi tertulis di Kazakhstan menggunakan aksara Cyrillic. Supaya aksara tersebut bisa sesuai dengan bahasa Kazakh, aksara Cyrillic yang digunakan di Kazakhstan memiliki jumlah huruf total yang lebih banyak.
Aksara Cyrillic Kazakhstan memiliki 42 huruf yang terdiri dari 32 huruf asli Rusia dan 9 huruf asli Kazakh. Jika wacana penggantian aksara Cyrillic ke Latin jadi terwujud, rencananya akasara Latin versi Kazakhstan bakal memiliki jumlah huruf yang lebih banyak dibandingkan aksara Latin biasa.