HarianBernas.com – Pada beberapa tahun yang lalu, Peter Skillman memperkenalkan tantangan konstruksi yang bernama tantangan Marshmallow. Tantangannya cukup sederhana.
Empat orang dalam satu tim harus membuat bangunan yang dapat berdiri setinggi mungkin dengan hanya menggunakan beberapa material yaitu 20 batang spageti, 91 cm isolasi, 91 cm tali dan sebuah Marsmallow. Bentuk susunan Marshmallow harus paling atas dalam waktu 18 menit. Dan meskipun terlihat sederhana, ternyata tantangan ini cukup sulit karena memaksa orang untuk bekerja sama dengan cepat.?
Tom Wujec, tertarik meneliti tantangan tersebut untuk mengetahui bagaimana kerjasama sangat berpengaruh dalam menyelesaikan tantangan tersebut. biasanya, sebagian besar orang mulai dengan mengorientasikan diri dengan tugasnya.
Mereka saling berdiskusi, lalu merencanakan seperti apa bangunannya, mereka saling memperebutkan posisi pimpinan, lalu menghabiskan beberapa saat merencanakan, mengorganisasi. Mereka membuat sketsa dan menyiapkan spageti.
Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya memasang batang-batang spageti menjadi bangunan dan akhirnya saat waktunya hampir habis, seseorang mengambil Marshmallow, dan dengan hati-hati menaruhnya di atasnya, dan mereka mundur, dan hore! Mereka mengagumi hasil karya mereka.
Namun, yang paling sering terjadi adalah mereka berteriak histeris hore yang lama-lama berubah menjadi waduhh-waduhhh?.yang akhirnya bangunannya membengkok ambruk karena tidak kuat menahan berat Marsmallow. Tom Wujec menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi, kenapa ada kelompok yang berhasil membangun menara dan kenapa ada yg tidak berhasil.
Salah satu kenapa ada kelompok yg berhasil adalah mereka tidak menghabiskan waktu memperebutkan posisi pimpinan, namun ada alasan yang lainnya.
Kelompok yang tidak berhasil biasanya terjadi karena kelompok tersebut memutuskan untuk hanya menetapkan rencana tunggal dari awal. Apa yg terjadi ? saat hal itu gagal mereka bingung untuk memperbaikinya karena hanya merencanakan 1 model saja, sedangkan kelompok yang berhasil yang biasanya dilakukan oleh anak anak kecil adalah mereka membuat prototype. Dengan cara meletakkan marsmallow di puncak dulu baru mengotak atik kaki kakinya. selain itu anak anak tersebut segera bisa memperbaiki dan belajar dari kesalahannya.
Dari sini kita belajar bahwa untuk mencapai goal, kita sebaiknya fleksible terhadap cara mencapainya bukan hanya fokus dengan 1 cara saja.
Salam Dahsyat !!
Jansen Frank | Service Excellence Trainer
Bila Anda ingin mendapatkan pelajaran yang saya pelajari setiap hari gratis dan langsung saya kirimkan via WhatsApp ke Anda,silakan hubungi/SMS/WA ke: 0818 0856 5478 atau e-mail: jansen.franks@gmail.com