Rio de Janeiro, HarianBernas.com – Diunggulkan sejak awal perhelatan Olimpiade, namun pasangan ganda terkuat Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan harus menerima kenyataan tersisih pada penyisihan grup.
Tersingkirnya Hendra/Ahsan dipastikan usai kalah dari pasangan Tiongkok, Chai Biao/Hong Wei dalam dua set, 15-21 dan 17-21 pada pertandingan babak penyisihan grup D, ganda putra Olimpiade Rio de Jeneiro 2016, 13 Agustus.
Hasil ini tentu di luar dugaan, mengingat pasangan ganda putra tersebut merupakan salah satu harapan cabang bulutangkis untuk meraih medali emas di Olimpiade.
Menurut Direktur Performa Tinggi (HPD) Perlombaan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Mimi Irawan mengaku, kekalahan Hendara/Ahsan ini membuat Indonesia kehilangan peluang satu medali emas dari cabang bulutangkis.
“Kita sudah kehilangan satu medali emas dari cabang bulutangkis. Sebab, Hendra/Ahsan itu memang ditargetkan meraih emas,” kata Mimi dalam release yang diterima wartawan di Jakarta, Minggu (14/8).
Tercatat selama perhelatan Olimpiade ini, Hendra/Ahsan hanya mampu meraih satu kali kemenangan dalam penyisihan Grup D, yaitu saat mengalahkan pasangan asal India, Manu Attri/Reddy B. Sumeeth dengan dua set, 21-18 dan 21-13.
Sedangkan kekalahan lainnya saat berjumpa pasangan Jepang, yang diluar dugaan tidak bisa meraih kemenangan dari Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa pada pertandingan ketat tiga game 17-21, 21-16 dan 14-21.
“Tentunya kegagalan yang tidak diduga saat menghadapai lawan yang seharusnya bisa dikalahkan, namun nyatanya Hendra/Ahsan bermain dalam tekanan lawan dan sering membuat kesalahan. Kemungkinan mereka masih terbebani dengan kekalahan sebelumnya,” tambah Mimi.