HarianBernas.com — Tahukah anda, kita bisa belajar tentang kehidupan dari benda-benda yang ada di sekeliling kita. Salah satunya kita bisa belajar kehidupan dari magnet. Anda pasti sudah familiar dengan magnet. Magnet merupakan benda yang sangat mudah ditemukan di sekeliling kita. Magnet biasanya terdapat pada alat-alat elektronik, seperti kipas angin, radio, televisi, dan lain-lain.
Sebagaimana diketahui magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya. Benda yang dapat ditarik adalah benda-benda yang mengandung unsur kemagnetan, yaitu feromagnetik dan paramagnetik (besi, baja, aluminium, dan lain-lain). Sifat magnet yang mampu menarik benda di sekitarnya ini menunjukkan bahwa sesuatu akan menarik sesuatu yang lainnya apabila memiliki kemiripan dengan dirinya. Hal yang sama juga berlaku pada diri manusia.
Manusia sesungguhnya dapat digambarkan seperti sebuah magnet, yang akan menarik sesuatu yang identik dengan dirinya. Hal ini sejalan dengan hukum daya tarik. Manusia akan menarik apa yang dipikirkannya. Oleh karena itu, kita sering diajarkan untuk terus tetap berpikir positif untuk mendatangkan hal-hal positif.
Sebagai contoh, ada dua orang pemuda, sebut saja Aden dan Boy. Aden dan Boy sama-sama naik sepeda motor dari Kota Jakarta menuju Kota Bandung. Rute yang ditempuh Aden dan Boy persis sama. Bagi si Aden, selama dalam perjalanannya yang dia temui adalah indahnya pepohonan yang rindang, indahnya tempat ibadah, indahnya aliran sungai, dan hal-hal lain yang membuat dirinya tenang.
Sedangkan bagi si Boy, selama dalam perjalanannya seperti tidak melewati hal-hal yang dirasakan oleh si Aden. Si Boy hanya berkesan pada hal-hal, yaitu oh di sini ada warung yang penjualnya cantik, di sini ada tempat diskotik yang bagus, di sini ada tempat lokalisasi dan sejenisnya.
Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa sesungguhnya apa yang kita temui sangat ditentukan oleh diri kita sendiri. Kalau diri kita berpikir tentang hal-hal baik, maka kita akan menemukan hal-hal baik di sepanjang perjalanan. Sebaliknya, apabila kita berpikir negatif, maka hal-hal negatif yang akan dilihat di sepanjang jalan yang dilalui.
Oleh karenanya, kita harus terus menjaga pikiran agar tetap positif, jika menginginkan sesuatu yang baik terjadi pada diri kita. Seperti ungkapan Mahatma Gandhi, bahwa diri kita adalah apa yang kita pikirkan. Artinya, semua berawal dari pikiran kita sendiri. Tentang kekuatan pikiran banyak buku psikologi yang mengulasnya bahwa pikiran memiliki kekuatan yang luar biasa.
Bahkan ada orang bijak mengatakan sepanjang apa yang bisa dipikirkan oleh pikiran dapat terwujud. Mahatma Gandhi berpesan kita mestinya berhati-hati menggunakan pikiran, karena semua berawal dari pikiran.
Tentang kekuatan pikiran juga kita dapat simak dalam sebuah kutipan berikut: ?Apa saja yang terpikirkan pada saat ajal tiba meninggalkan badan jasmani ini, maka ia akan sampai pada keaadaan yang terpikirkan itu. Sebab ia terus menerus terbenam dalam pikiran itu? (Bhagawadgita VIII.6).
Kutiapan di atas menunjukkan bahwa betapa pikiran memegang peranan penting terhadap kejadian-kejadian yang terjadi pada diri kita. Hal ini menegaskan pada kita bahwa tidak ada pilihan lain, kecuali kita harus tetap berupaya menjaga pikiran agar terus berpikir ?di jalan yang lurus? (positive thinking). Pikiran yang positif akan berkembang melahirkan hati dan perilaku yang positif pula. Kemudian akan memberikan kebaikan di sekitarnya.
Hal ini juga sesuai dengan sifat magnet yang akan mempengaruhi dan menarik sesuatu yang ada di sekitarnya menjadi hal yang baik pula. Berawal dari diri kita sendiri kemudian akan membawa dampak yang baik pula bagi lingkungan sekitar. Oleh karena itu, jadilah pribadi yang baik sehingga akan menyebarkan kebaikan dan manfaat bagi orang lain (lingkungan).
I Gede Astawan, dosen tetap Undiksha
email: astawan@undiksha.ac.id