JOGJA, HarianBernas.com, — Kapolda DIY Brigjen Erwin Triwanto mengakui salah satu potensi konflik terbesar pada Pilkada serentak yang berlangsung 9 Desember mendatang adalah gesekan antar massa pendukung pasangan calon kepala daerah. Hal tersebut diutarakan Erwin, Rabu (18/11) siang, di Mapolda DIY.
Sebagai langkah antisipatif, Polda DIY, sebut Erwin, telah melakukan pemetaan situasi dan kondisi kerawanan, termasuk kelompok-kelompok pendukung para pasangan calon kepala daerah.
?Perseteruan atau friksi antar pendukung ya. Kita sudah antisipasi, dan kita juga sudah petakan (kerawanan konflik),? katanya kepada Bernas usai membuka apel siaga Operasi Mantap Praja Progo 2015.
Jajaran Polda DIY juga telah menerapkan fungsi-fungsi preemtiv, seperti fungsi intelejen untuk mengantisipasi kerawanan dan konflik. ?Kalau ada kelompok yang harus kita dekati, akan kita dekati dan lakukan pembinaan,? tutur Kapolda kelahiran Pati Jawa Tengah ini.
Saat disinggung tindakan tegas yang diambil untuk mengatasi konflik, Kapolda menegaskan tindakan yang akan diambil harus tetap sesuai prosedur. Pihaknya tetap akan mengedepankan cara-cara damai dan mediasi dibandingkan upaya represif.
?Nggak ada perintah (tembak di tempat) seperti itu. Semuanya harus tetap dilakukan sesuai prosedur. Kita harus lihat ekskalasinya, yang jelas nggak akan ada peluru tajam lah,? tambahnya.
Lebih lanjut Kapolda menuturkan, awalnya pihaknya memprediksi tingkat kerawanan tertinggi ada di Kabupaten Gunungkidul, mengingat pasangan calon yang bertarung, empat pasang, lebih banyak dibanding dua daerah lainnya. Namun, kerawanan di Kabupaten Sleman sempat berada pada titik yang mengkhawatirkan.
?Dulu kami prediksi di Gunungkidul, tapi Sleman sempat ada masalah, namun selesai di MK. Sekarang semuanya sudah aman, dan kami berharap sampai 9 Desember mendatang, nggak akan ada masalah,? tutur dia.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Dra Hj Anny Pudjiastuti mengungkapkan Operasi Mantap Praja 2015 akan berlangsung mulai 18 November hingga 22 Desember 2015. Polda DIY mengerahkan 254 personel pilihan yang akan berpatroli demi menjaga kamtibmas.
?Operasi keamanan yang digelar mulai 18 November 2015 sampai 22 Desember 2015 ini akan disebar ke beberapa titik-titik rawan yang menjadi perhatian diantaranya kantor KPU, kediaman calon bupati dan wakil bupati serta kantong pendukung pasangan calon,? jelasnya.
Anny menambahkan kegiatan operasi berskala besar ini bersifat preventif. Personel yang dilibatkan akan dibagi menjadi tiga tim dan akan berpatroli membantu Polres di daerah yang menggelar Pilkada serentak. (ros)